Tumbuhan utama penyusun hutan tropis basah di
Indonesia terbagi atas tujuh kelompok, yaitu pohon-pohon hutan, terna dan
semak, liana, epifit pencekik pohon, saprofita, dan parasit.
a. Pohon-Pohon Hutan
Pohon-pohon ini untuk mudahnya disebut atap atau
tajuk, atau kanopi. Pohon-pohon hutan adalah tumbuhan dikotil (Dicotyledonae),
palma yang tinggi (besar), bambu dan kadang-kadang paku tiang. Banyak pula
pohon yang melakukan penggantian daun yang terjadi kapan saja setiap tahun,
contohnya marga Hevea (kelompok karet).
b. Terna dan Semak
Ada bagian hutan yang tajuknya tidak begitu
lebat. Di daerah ini cahaya dapat menembus lantai hutan, sehingga menyebabkan
berkembangnya vegetasi tanah berwarna hijau yang mandiri. Contohnya, terna:
paku-pakuan, paku lumut (Selaginella sp),
dan tumbuhan berkayu; semak: tumbuhan berkayu yang agak tinggi, terna dan
semak-semak pohon yang tingginya 2 – 5 meter, seperti pisang, jahe, dan
beberapa jenis rumput.
c. Tumbuhan Pemanjat (Liana)
Tumbuhan pemanjat merupakan tumbuhan yang tetap
hijau, tetapi tidak mandiri, bergantung pada penunjang dari luar. Tumbuhan yang
memanjat atau membelit ini memberikan “hiasan” utama pada hutan. Jumlahnya
banyak sehingga memberi ciri khas hutan tropika. Bentuk dan ukurannya sangat
beragam. Mulai dari yang tipis sampai yang tebal. Ada yang tenggelam di balik
dedaunan atau bergantungan membentuk simpul tali raksasa. Ada yang bercabang,
ada pula yang tidak bercabang. Ada yang pendek, ada yang panjangnya sampai 200
meter memanjat satu pohon, turun ke tanah dan memanjat pohon berikutnya.
Liana biasanya tumbuh di bagian pinggir hutan,
misalnya di sepanjang tepi sungai, dan melimpah di tempat-tempat yang hutannya
sudah mengalami gangguan. Liana yang besar-besar tergolong dalam Dikotil,
meskipun yang dominan adalah rotan (palma yang memanjat).
d. Epifit
Epifit adalah tumbuhan yang tumbuh melekat pada
batang, cabang, daun-daun pohon, semak, dan liana. Secara umum epifit tidak
mengganggu inang yang menunjangnya. Epifit memainkan peran yang penting dalam
ekosistem sebagai habitat untuk hewan. Keanekaragamannya cukup besar meliputi
tumbuhan berspora dan tumbuhan berbunga termasuk beberapa semak. Epifit
membedakan hutan tropika basah dengan hutan subtropika.
e. Pencekik Pohon
Tumbuhan ini awalnya adalah epifit, tetapi akarnya
turun ke tanah, sehingga dapat hidup sendiri dan membunuh inangnya. Contohnya Ficus sp
(sejenis karet atau beringin). Biji pencekik pohon biasanya berkecambah di atas
batang inang.
f. Saprofita
Saprofita bersama parasit-parasit merupakan tumbuhan anggota heterotrof yang tidak berhijau daun. Saprofita mendapatkan zat haranya dari bahan organik yang mati. Mayoritas saprofit yang besar terdiri atas jamur. Saprofit lainnya, yaitu bakteri.
Saprofita bersama parasit-parasit merupakan tumbuhan anggota heterotrof yang tidak berhijau daun. Saprofita mendapatkan zat haranya dari bahan organik yang mati. Mayoritas saprofit yang besar terdiri atas jamur. Saprofit lainnya, yaitu bakteri.
g. Parasit
Parasit terdiri atas dua kelompok, yaitu parasit akar dan hemiparasit (setengah parasit). Parasit akar tumbuh di atas tanah, sedangkan hemiparasit tumbuh sebagai benalu. Parasit akar jumlahnya sedikit, tetapi sangat menarik perhatian, contohnya tumbuhan Rafflesia manillana, parasit pada akar liana Cissus
Parasit terdiri atas dua kelompok, yaitu parasit akar dan hemiparasit (setengah parasit). Parasit akar tumbuh di atas tanah, sedangkan hemiparasit tumbuh sebagai benalu. Parasit akar jumlahnya sedikit, tetapi sangat menarik perhatian, contohnya tumbuhan Rafflesia manillana, parasit pada akar liana Cissus
No comments:
Post a Comment